Berawal
dari sebuah gedung yang berlapiskan cat putih, memiliki bangunan tiga lantai
dengan parkiran yang kurang memadai serta ditemani dengan buku-buku yang sudah
mulai usang ditinggalkan oleh para pembaca adalah fenomena biasa bagi sebuah
pustaka di kampus tercinta “Jantong Hati Rakyat Aceh” sebelum memasuki tahun
2015. Tidak hanya itu, pengunjung dan peminjam buku yang berlalu lalang pun,
dapat dihitung dengan kasat mata. Ya, mereka adalah mahaiswa kutu buku atau para
mahasiswa akhir yang “terpaksa” ke perpustakaan untuk mencari bahan bacaan
sebagai pelengkap penelitian dan memperoleh gelar sarjana.
Hal
ini menjadi tantangan tersendiri bagi pimpinan UPT Perpustakaan Universitas
Syiah Kuala untuk membuat sebuah
inovasi. Diawali dengan mengubah sistem pelayanan dan fasilitas yang tadinya
kaku dan monoton sehingga menjadi lebih fleksibel. Tak lupa pula untuk
menambahkan sisipan acara, diantaranya relax
and easy, perlombaan, harmoni kampus, seminar dan kelas literasi. Tentunya,
tidak menghilangkan fungsi awal pustaka
Unsyiah sebagai pusat informasi bagi civitas akademika.
Ya,
pustaka ini berinovasi dibawah kepemimpin Dr. Abdul Gani. Beliau berani membuat
inovasi yang berbeda sehingga dapat menciptakan sebuah perpustakaan yang
awalnya hanya sebagai tempat membaca, namun sekarang juga bisa dijadikan tempat
diskusi, berkreasi dan menampilkan bakat seni mahasiswa. Ditambah lagi, fasilitas
yang ditawarkan oleh UPT. Universitas Syiah Kuala terus mengalami perubahan.
Adanya WIFI yang cepat, mushalla yang nyaman, cafe yang unik, serta tempat
belajar yang menarik sehingga membuat pengunjung setiap detiknya memadati
tempat tersebut (kecuali pada waktu istirahat).
Tentunya,
perubahan tersebut berproses. Dengan visi menjadikan pustaka Unsyiah sebagai
pusat informasi ilmiah terkemuka dan berdaya saing di Asia Tenggara pada tahun
2018, perpustakaan ini berkomitmen untuk terus berkembang dalam memperbanyak
sumber jurnal, buku-buku terbaru, acara yang menarik, seni yang unik hingga
perlombaan tahunan dalam rangka “Unsyiah Library Fiesta”. Sehingga dapat
mengubah pola pikir mahasiswa yang awalnya malu dan malas ke pustaka, namun
seiring berjalannya waktu, pustaka menjadi suatu kebutuhan yang nyata.
Belajar
tidak mesti dari buku, kan? Kita bisa belajar melalui diskusi, kompetensi, seni
atau media elektronik lainnya yang saat ini dengan mudah diakses melalui
internet. Mahasiswa pun akan betah berlama-lama berkunjung ke pustaka untuk
sekedar meminjam buku atau membaca sambil minum kopi diselingi dengan program relax and easy. Jangan khawatir, karena
sekarang pustaka Unsyiah juga buka di malam hari dan sudah terakreditasi. Wah,
keren kan? Nah, kamu kapan berkunjung ke Pustaka Unsyiah? Dijamin Pustaka Unsyiah memang beda. bisa juga dengan mengunjungi link berikut yaa. (www.library.unsyiah.ac.id , www.uilis.unsyiah.ac.id , dan www.etd.unsyiah.ac.id ).
Referensi gambar
Midahponggeok.blogspot.co.id
Mic.unsyiah.ac.id
Referensi tulisan
Library.unsyiah.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar